Batman Begins - Help Select
Hai kawan-kawan semua! Selamat datang di blog kami yang sederhana ini. Terima Kasih atas kunjungan anda

Prses Booting di Sistem Operasi



Booting adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu kepada proses awal menyalakan komputer dimana semua register prosesor disetting kosong, dan status mikroprosesor/prosesor disetting reset. Atau dengan kata lain, Proses booting adalah suatu proses yang terjadi pada saat seseorang menghidupkan komputer, dimana masuknya arus listrik ke dalam peralatan komputer dan kemudian sistem memeriksa ada atau tidaknya perangkat keras ( hardware ) yang terhubung pada komputer, agar komputer dapat berkomunikasi dengan pengguna (user).

Tahap awal pada proses booting yang dilakukan oleh sistem operasi adalah bootsrap loader. Bootsrap loader adalah aplikasi pertama yang dijalankan BIOS sesaat setelah booting. Bootloader akan meload kernel yang menjalankan sistem operasi, serta bertujuan untuk melacak semua alat input dan alat output yang terpasang atau terhubung pada komputer.. Dalam beberapa sistem, terdapat bootloader yang berbeda. Bootloader Windows, berbeda dengan Bootloader Linux, Berbeda juga dengan bootloader BSD.

Secara umum, gambaran tahapan-tahapan yang terjadi pada proses booting adalah sebagai berikut:
1.      Saat komputer dihidupkan, memorinya masih kosong. Belum ada instruksi yang dapat dieksekusi oleh prosesor. Oleh karena itu, prosesor dirancang untuk selalu mencari alamat tertentu di BIOS ( Basic Input Output System) ROM. Pada alamat tersebut, terdapat sebuah instruksi jump yang menuju kealamat eksekusi awal BIOS. Setelah itu, prosesor menjalankan Power On Self Test(POST), yaitu memeriksa kondisi hardware yang terhubung pada komputer.

2.      Setelah itu, BIOS mencari Video Card. Secara khusus dia mencari BIOS milik Video Card. Kemudian sistem BIOS menjalankan Video Card BIOS. Barulah sesudah itu, Video Card di inisalisasi.
3.      Kemudian BIOS memeriksa ROM pada hardware yang lain, apakah memiliki BIOS yang tersediri apakah tidak. Jika ya, maka akan dieksekusi juga.
4.      Lalu BIOS melakukan pemeriksaan lagi, misalnya memeriksa besar memori dan jenis memori. Lebih lanjut lagi, dia memeriksa hardware yang lain, seperti disk. Lalu dia mencari disk dimana proses boot bisa dilakukan, yaitu mencari boot sector. Boot sector ini bisa berada di hard disk, atau floppy disk.


Berdasarkan keadaan kejadian dari proses booting ini, terdapat beberapa boot, yaitu:
1.  Cold booting, yaitu booting komputer dari keadaan mati.
2.  Warm boot, proses boot yang terjadi ketika komputer diberikan arus listrik kembali,
     
dimana arus listrik dimatikan hanya sejenak, dengan tujuan untuk mengulang kembali
     
proses komputer dari awal, kebalikan dari cold boot. Warm boot ini biasanya terjadi
     
karena software crash atau terjadi pengaturan ulang dari sistem.
3.   Soft boot, proses boot yang dikendalikan melalui sistem.
4.   Hard boot, proses boot yang terjadi dengan cara dipaksa, kebalikan dari soft boot.
5.   Reboot, peristiwa mengulang kembali sistem dari awal, reboot ini terjadi karena
           
beberapa hal, diantaranya seperti sistem tidak bereaksi dalam beberapa lama, terjadi
           
perubahan setting dari sistem

/*navigasi*/